ABSTRAK
Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Apakah dengan penerapan pendekatan pembelajaran
pragmatik dapat meningkatkan keterampilan bercerita lisan pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa kelas VIA SD Negeri XXXX Tahun Pelajaran 2007/ 2008?”
dengan hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah “Penerapan pendekatan
pembelajaran pragmatik dapat meningkatkan keterampilan bercerita lisan pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIA SD Negeri
XXXX
Tahun Pelajaran 2007/ 2008”.
Penelitian ini
dilaksanakan di kelas VIA SD Negeri XXXX, KecamatanXXXX, Kabupaten XXXX pada bulan
September, Oktober, November Tahun 2007 (Semester 1 Tahun Pelajaran 2007/
2008). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan indikator kinerja: (1)
sekurang-kurangnya 70% siswa kelas VIA memperoleh nilai ulangan harian 6,5; (2)
rata-rata kelas nilai keterampilan berbicara mencapai minimal 6,5; (3)
sekurang-kurangnya 70% siswa kelas VIA merasa senang dalam pembelajaran bahasa
Indonesia; dan (4) guru kelas memperoleh pengalaman baru dalam pemebalajaran
bahasa Indonesia.
Dari
kegiatan penelitian tindakan ini diperoleh hasil sebagai berikut: (1) pembelajaran keterampilan bercerita lisan dengan
pendekatan pragmatik lebih menarik bagi siswa dan menumbuhkan kecakapan, keberanian,
dan kreatifitas; (2) pendekatan pragmatik menumbuhkan semangat belajar dan
menjadikan siswa belajar dengan rasa senang; (3) penggunaan pendekatan
pragmatik dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIA SD Negeri XXXX,
Kecamatan XXXX, Kabupaten XXXX Tahun Pelajaran 2007/ 2008 dari semula 6,48
meningkat menjadi 6,71 atau meningkat 0,26 dari siklus I dan meningkat 0,47
dari hasil penjajagan. Apabila dipersentasekan meningkat sebanyak 4,01% dari
nilai siklus I dan 7,5% dari nilai penjajagan. Jumlah anak yang mencapai KKM
bertambah dari 14 siswa pada penjajagan menjadi 30 siswa pada siklus II ini.
Ini berarti 75% siswa telah mencapai KKM dan rata-rata kelas telah melampoi 6,5
sehingga sudah mencapai indikator kinerja; dan (4) dengan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan pragmatik guru memperoleh pengalaman baru dan berdasarkan hasil
pengamatan kualitas guru meningkat, yaitu pada
siklus II rata-rata hasil pengamatan 9,26 % dalam katagori baik sekali, 66,67% aspek-aspek proses belajar mengajar yang dilaksanakan
guru berkategori baik, dan 24,07%
dikatagorikan cukup. Artinya pengamat
I, II dan III memandang bahwa penampilan mengajar guru pada siklus II ini ada
perubahan positif dan dapat dikatagorikan baik berdasarkan aspek-aspek dalam perencanaan pembelajaran,
kegiatan utama, dan pemantapan
Komentar0
Silahkan memberi komentar yang positif dan membangun. Terima kasih!