Sumber : http://ofick19.blogspot.com/2013/05/laporan-keuangan-perusahaan-dagang.html
Setelah kertas
kerja atau neraca lajur disusun, maka langkah berikutnya
dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan laporan
keuangan. Laporan
keuangan (financial
statement)
adalah hasil akhir
dari akuntansi yang merupakan suatu ringkasan
transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan
informasi mengenai posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba
atau
rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi dalam rumah tangga
perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Seperti dalam
perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan
yang disusun dalam perusahaan dagang meliputi:
1. laporan
laba/rugi,
2. laporan
perubahan modal,
3. neraca,
4. laporan arus
kas.
Sekarang, simaklah
pembahasannya masing-masing.
1. Laporan
Laba/Rugi (Income
Statement)
Laporan laba/rugi
menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang
diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban
yang
harus ditanggung perusahaan. Jadi, laporan
laba/rugi adalah laporan
yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir
periode akuntansi.
Laporan laba rugi
atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam
dua bentuk, yaitu sebagai berikut.
a. Bentuk Langsung
(Single Step)
Penyajian laporan
laba/rugi dengan bentuk single step
dilakukan dengan
menjumlahkan semua pendapatan menjadi satu,
demikian pula bebannya. Setelah itu dicari selisihnya untuk mengetahui
laba dan
rugi.
Contoh:
Berdasarkan kertas
kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember
2005 (Tabel 2.4) dapat dibuat
laporan laba/rugi sebagai berikut.
b. Bentuk Bertahap
(Multiple
Step)
Penyajian laporan
laba/rugi dengan bentuk multiple
step dilakukan dengan
memisahkan antara pendapatan usaha dan
pendapatan di luar usaha, serta memisahkan pula antara beban usaha dan
beban di
luar usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga akan diperoleh laba
atau
rugi bersih usaha.
Contoh:
Berdasarkan kertas
kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember
2005 (Tabel 2.4), dapat dibuat
laporan laba/rugi sebagai berikut.
2. Laporan
Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan
modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya
perubahan modal yaitu dari modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang
perlu
diperhitungkan atau yang memengaruhi dalam penyusunan laporan perubahan
modal antara
lain:
a. besarnya modal
awal periode,
b. adanya laba
atau rugi usaha,
c. adanya
pengambilan pribadi pemilik atau prive,
d. adanya
investasi tambahan dari pemilik,
e. besarnya modal
akhir periode.
Laporan perubahan
modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan
perseorangan, persekutuan atau firma, dan CV. Sementara itu, untuk
perusahaan
berbentuk perseroan terbatas (PT) istilah untuk laporan perubahan modal
adalah
laporan laba ditahan (returned
earning
statement).
Contoh:
Berdasarkan kertas
kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember
2005 (Tabel 2.4), dapat dibuat
laporan perubahan modal sebagai berikut.
3. Neraca (Balance
Sheet)
Neraca adalah laporan
yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir
periode, mengenai besarnya harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data
dalam
menyusun laporan necara pada perusahaan dagang bersumber dari kolom
neraca pada
kertas kerja dan modal akhir dalam laporan perubahan modal.
Contoh:
Berdasarkan kertas
kerja PD Asih Jaya, Semarang per 31 Desember
2005 (Tabel 2.4), dapat disusun
neraca sebagaimana
tampak pada Tabel 2.8 berikut ini.
Komentar1
Skuy beli iPhone Semarang Di IBGADGETSTORE - Toko iPhone Semarang
BalasHapusSilahkan memberi komentar yang positif dan membangun. Terima kasih!